Kementerian ESDM terus berupaya menciptakan inovasi dari energi baru dan terubarukan yang ada di Indonesia tarutama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk dapat mengakses listrik. Salah satu sumber daya energi baru dan terbarukan yakni air juga dapat dimanfaatkan untuk mengasilkan energi listrik yang sangat bermanfaat nagi masyarakat.
Di Provinsi NTT sendiri, suplai listrik belum dapat menjamah seluruh wilayahnya. Sehingga, energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Microhidro (PLTMH) sangat penting dikembangkan dan digunakan.
Dinas ESDM provinsi NTT berkolaborasi dengan PT. Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) melalui Yayasan MPM dan menggandeng konsultan SUN Consulting dalam program CSR mengusung green energi “Desa Tangguh Energi: Instalasi Mikrohidro” menghadirkan satu unit instalasi pembangkit listrik tenaga air di Desa Oesusu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Mesin listrik ini tidak menggunakan BBM, hanya dengan menafaatkan tekanan air yang sudah dibendung di penampungan dialirkan melalui pipa menuju turbin yang jaraknya 44 meter. Turbin tersebut akan berputar secara otomatis ketika air mengalir dan akan memutar dinamo dengan daya 3 KWHP yang mengubah energi gerak dari turbin menjadi energi listrik. Dari dinamo tersebut kemudian daya listrik yang dihasilkan distabilkan di stabiliser daya yang akan mengalirkan arus listrik dengan voltase stabil menuju pengguna.
Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dan Yayasan MPM yang diwakiki Chief Financial officer MPMX, Beatrice Kartika melakukan serah terima instalasi mikrohidro atau rumah turbin kepada warga Desa Oesusu disaksikan Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan ionas ESDM Provinsi NTT Steven Thobyas Lay, Camat Takari Isai Musus, Kades Oesusu Dani Tauho serta masyarakat desa Oesusu (19/12/2023).
Acara serah terima ini ditandai dengan penyalaan lampu serta pengguntingan pita di rumah turbin serta pengecekan sarana instalasi PLTMH ini. Chief Financial officer MPMX, Beatrice Kartika kepada Pos Kupang mengatakan listrik merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa diabaikan terutama sebagai penerangan.
“Dengan adanya listrik, kita bisa melakukan banyak hal di malam hari begitu matahari tenggelam. Namun ironisnya, masih ada wilayah-wilayah yang masih belum menerima aliran listrik. Disinilah MPMX ingin turut berupaya konkrit untuk setidaknya dapat memberikan dampak positif dari keberadaan kami melalui program tanggung jawab sosial perusahaan kami,” ujarnya.
Sebelum mereka menentukan Desa Oesusu sebagai penerima instalasi mikrohidro, MPMX telah melakukan studi dan social mapping untuk memastikan bahwa kriteria mikrohidro yang dibutuhkan dapat terpenuhi, seperti adanya sumber daya dengan melakukan pengukuran awal berupa pengukuran debit air. Debit air diukur secara manual dengan cara mengukur luas penampang air yang melewati sungai serta mengukur kecepatan air.
“Dengan resminya pengoperasian instalasi mikrohidro, kami berharap ini tidak hanya membawa penerangan, tetapi juga peningkatan kualitas masyarakat,” ujar Beatrice. Bagi dia, dengan adanya penggunaan teknologi PLTMH ini dapat menjadi solusi penggantian energi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang saat ini masih tidak dapat menjangkau seluruh pedesaan di Indonesia.
“Harapannya listrik ini untuk belajar, dan masyarakat dapat memanfaatkan sebaik-baiknya mengembangkan usaha serta desanya,” tambah Beatrice.
Dirinya juga berharap program Desa Tangguh Energi MPMX ini bukan hanya tentang menyediakan energi mikrohidro sebagai solusi utama dalam mengatasi kelangkaan sumber energi fosil yang notabene sebagai sumber awal pembangkitan listrik pedesaan, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik untuk masyarakat.
PLTMH ini baru dapat mengaliri listrik dua fasilitas umum di desa Oesusu yakni Lopo desa Oesusu dan gereja GMIT Efrat Oesusu. Ketua Majelis Jemaat Efrat Oesusu Pendeta Ferdi Didok mengaku kehadiran PLTMH ini memberikan sukacita bagi 97 KK yang menjadi jemaatnya. Karena dengan adanya listrik ini mereka tidak perlu lagi menyewa genset yang harganya cukup mahal bila kebaktikan di malam hari apalagi beberapa waktu kedepan ada perayaan natal dan tahun baru tentu membutuhkan sumber daya listrik saat perayaan.
“Kita mau kegiatan gereja kalau malam seperti natal ini susah, sebelum ada listrik kami berjuang sewa genset atau kalau tidak kami upaya buat kegiatan lebih awal, terima kasih dengan adanya listrik ini menunjang pelayanan kami dan anak-anak belajar malam, terima kasih MPM untuk bantuan ini bisa membantu kami masyarakat,” ujarnya.
0 Comment